Jumlah Honorer K2 Tenaga Teknis Administrasi Terus Susut, Bukan Karena Diangkat jadi PNS
Keluhan juga disampaikan Agus, TTA dari Kota Bandung. Dia menyebutkan ada 218 TTA dari beberapa SKPD. Ini belum dari teknis pendidikan.
"Jumlah kami makin sedikit karena dimakan usia. Banyak juga yang meninggal karena sakit dan lainnya. Bagaimana kami tidak sakit, makan saja belum tentu bisa sehari dua kali. Mau ambil dari mana? Jadi uang makan diirit untuk biaya sekolah anak-anak biar enggak jadi honorer kayak orang tuanya," tuturnya.
Susilawati, honorer K2 dari Tasikmalaya mengungkapkan, dia bekerja lebih dari tenaga fungsional. Sekarang sudah banyak tenaga administrasi yang pensiun. Jadi, jumlah tenaga teknis administrasi berkurang bukan karena sebagian diangkat menjadi PNS. Namun karena sudah dianggap tidak layak bekerja karena faktor usia, alias pensiun.
"Tolonglah para pejabat pemerintah dan DPR RI, dengarkan suara hati kami. Honorer K2 itu bukan hanya guru, ada banyak Tenaga Teknis Adimistrasi yang butuh sentuhan pemerintah," tegasnya. (esy/jpnn)
Para honorer K2 tenaga teknis administrasi alias TTA juga meminta perhatian pemerintah, seperti halnya guru honorer.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Tangis Guru Honorer Supriyani Pecah Setelah Divonis Bebas
- Tok, Majelis Hakim Vonis Bebas Honorer Supriyani