Jumlah Kasus Flu Babi Lampaui 10.000
Rabu, 20 Mei 2009 – 18:05 WIB
NEW YORK - Jumlah angka kasus flu babi (H1N1) di seluruh dunia telah mencapai lebih dari 10.000 kasus. Demikian laporan terbaru yang diungkapkan lembaga WHO, Selasa (19/5) waktu setempat, sebagaimana dikutip dan dilaporkan CNN, Rabu (20/5) pagi.
Selengkapnya, WHO mencatat bahwa wabah global terbaru ini telah membuat 10.176 orang jatuh sakit, dan menewaskan setidaknya 80 orang, yang sebagian besar berada di Meksiko. Dikatakan juga, jumlah pasti orang yang ikut terinfeksi flu ini mungkin malah lebih besar, lantaran sejumlah pemerintah butuh waktu lama untuk mengkonfirmasi kasus-kasus dan melaporkannya ke badan internasional.
Disampaikan pula, di AS saja, setidaknya telah dilaporkan sebanyak 5.469 kasus flu babi. Angka ini berasal dari data termutakhir milik lembaga Pusat Antisipasi dan Kontrol Penyakit (CDC) AS. CDC juga sudah mengkonfirmasikan enam kematian yang terkait dengan wabah ini, sementara petugas kesehatan di New York baru saja menambahkan data kasus kematian ke-7.
Keprihatinan terhadap wabah ini meningkat dalam hari-hari terakhir, kendati para pejabat berwenang memperkirakan bahwa wabah tersebut tidaklah berkembang separah dugaan semula. Pasalnya, di daerah pinggiran St Louis, di Missouri misalnya, seorang pria usia 44 tahun baru saja meninggal, yang menurut konfirmasi petugas kesehatan setempat adalah akibat flu babi. Sementara pada saat hampir bersamaan, di New York seorang asisten kepala sekolah juga baru saja meninggal akibat flu ini.
NEW YORK - Jumlah angka kasus flu babi (H1N1) di seluruh dunia telah mencapai lebih dari 10.000 kasus. Demikian laporan terbaru yang diungkapkan
BERITA TERKAIT
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam