Jumlah Kebangkrutan Pribadi Meningkat di Australia Di Tahun 2017
Jumlah warga Australia yang menyatakan diri secara resmi mengalami kebangkrutan mengalami peningkatan sebesar 6,1 persen di tahun 2017.
Key points:
- Bankruptcies rose for the 3rd consecutive year in 2017
- Queensland had the highest number of bankruptcies last year
- Men are more likely than women to declare bankruptcy
Di tahun 2016, juga sudah terjadi kenaikan 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Angka tiga bulanan yang dikeluarkan Otoritas Keuangan Australia memberi gambaran berbeda mengenai masalah kebangkrutan ini dibandingkan masalah ekonomi lain yang menujukkan angka-angka yang lebih bagus.
Menurut perusahaan yang bergerak di bidang pencarian mereka yang menunggak hutang (debt collection) illion, di tahun 2017 ada sekitar 32 ribu warga Australia yang menyatakan diri bangkrut.
Direktur Eksekutif illion Simon Bligh mengatakan ada berbagai faktor yang menyebabkan seseorang menyatakan diri bangkrut.
"Hutang konsumen terus bergerak naik di Australia karena jumlah cicilan KPR yang semakin tinggi dan juga kenaikan harga untuk kebutuhan sehari-hari seperti listrik, gas, air, juga BBM dan juga kesehatan." kata Bligh.
"Berbagai fakor ini ditambah dengan lemahnya tingkat kenaikan upah membuat banyak kantong pribadi warga Australia semakin terkuras."
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa
- Dunia Hari Ini: Sri Lanka Punya Presiden Baru
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo