Jumlah Kelas Menengah Indonesia Dinyatakan Turun, Apa Penyebabnya?
Media mengatakan pandemi memang menggenjot angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga pengangguran meningkat.
Tapi menurutnya ada juga kelas menengah baru yang memanfaatkan kesempatan dalam pandemi sehingga bisa mendapatkan penghasilan lebih.
"Artinya kita tidak bisa menyalahkan pandemi COVID juga, artinya struktur ekonomi kita yang memang rapuh," katanya.
Ia juga mengatakan tren ini sebenarnya sudah lama berlangsung.
"Ini juga sudah didiskusikan sebelum-sebelumnya, betapa ternyata masyarakat kelas menengah itu tidak naik kelas atau justru malah tergeser ke bawah."
Media mengatakan kenaikan biaya sehari-hari yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah menjadi alasan utamanya.
"Jadi, ibaratnya pengeluaran lebih besar daripada pendapatan sehingga 'mantab' atau makan tabungan," katanya.
Apa pengeluaran terbesar kelas menengah?
Menurut laporan BPS, pengeluaran kelas menengah yang meningkat dalam lima tahun terakhir antara lain karena membayar pajak dan iuran, perumahan, pendidikan, dan makanan.
Kelas menengah di Indonesia seringkali tidak mendapatkan bantuan ekonomi yang memadai dari pemerintah
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Rusia Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Skala Besar di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
- Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali