Jumlah Kelas Menengah Indonesia Dinyatakan Turun, Apa Penyebabnya?
![Jumlah Kelas Menengah Indonesia Dinyatakan Turun, Apa Penyebabnya?](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/abc/normal/2024/09/05/jumlah-kelas-menengah-indonesia-dinyatakan-turun-a-xqoe.jpg)
Media mengatakan pandemi memang menggenjot angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga pengangguran meningkat.
Tapi menurutnya ada juga kelas menengah baru yang memanfaatkan kesempatan dalam pandemi sehingga bisa mendapatkan penghasilan lebih.
"Artinya kita tidak bisa menyalahkan pandemi COVID juga, artinya struktur ekonomi kita yang memang rapuh," katanya.
Ia juga mengatakan tren ini sebenarnya sudah lama berlangsung.
"Ini juga sudah didiskusikan sebelum-sebelumnya, betapa ternyata masyarakat kelas menengah itu tidak naik kelas atau justru malah tergeser ke bawah."
Media mengatakan kenaikan biaya sehari-hari yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah menjadi alasan utamanya.
"Jadi, ibaratnya pengeluaran lebih besar daripada pendapatan sehingga 'mantab' atau makan tabungan," katanya.
Apa pengeluaran terbesar kelas menengah?
Menurut laporan BPS, pengeluaran kelas menengah yang meningkat dalam lima tahun terakhir antara lain karena membayar pajak dan iuran, perumahan, pendidikan, dan makanan.
Kelas menengah di Indonesia seringkali tidak mendapatkan bantuan ekonomi yang memadai dari pemerintah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Bahlil Harap Danantara Bisa Biayai Investasi Hilirisasi
- Hipmi Nilai UU Minerba jadi Angin Segar untuk UMKM
- Arsjad Rasjid Sebut Ekonomi Indonesia Bisa Berkembang Lebih Cepat
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa