Jumlah Kelas Menengah Indonesia Dinyatakan Turun, Apa Penyebabnya?
Realita di Indonesia ini menurut Media berbeda dengan di negara maju, di mana penduduk dalam kategori kelas atas berkontribusi lebih besar terhadap PDRB mereka.
"Karena kelas atas ditarikin pajak lebih banyak, seperti di Australia, di Eropa, di US, mereka ditarikin pajak penghasilan lebih banyak sehingga kontribusi terhadap PDRB-nya lebih besar."
Apa solusi bagi kelas menengah?
Media mengusulkan perbaikan sistem perlindungan sosial "yang tidak tepat sasaran", seperti salah satunya Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Banyak sekarang program perlindungan sosial itu yang salah sasaran. Subsidi BBM, misalkan itu banyak digunakan oleh kelas atas bahkan, bukan kelas menengah," katanya.
"Belum lagi subsidi listrik dan subsidi-subsidi lainnya yang tidak tepat sasaran ini harus diperbaiki."
Menurutnya masyarakat kelas menengah, terutama yang di kota, juga memerlukan "topangan" untuk mengurangi beban pengeluaran perumahan.
"Program perumahan harus diperbaiki, baik itu sistem pembiayaannya, termasuk juga subsidi rumah murah, apartemen murah, rumah susun murah, ini bisa jadi skema yang jauh lebih baik," ujarnya.
Ia juga menawarkan solusi dalam berbagai aspek, seperti kesehatan, pendidikan, hingga transportasi.
Kelas menengah di Indonesia seringkali tidak mendapatkan bantuan ekonomi yang memadai dari pemerintah
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Rusia Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Skala Besar di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
- Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali