Jumlah Kematian Ibu dan Bayi Menurun
Selasa, 30 April 2013 – 08:19 WIB
BOGOR - Jumlah kematian ibu dan bayi di Kota Bogor, Jawa Barat menurun. Kondisi ini terlihat dari jumlah sejak tahun 2010 hingga akhir 2012. Kasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Erna Nuraena mengatakan adanya faktor penyebab langsung dan tak langsung. Secara langsung adalah hipertensi, pendarahan dan kompilikasi lainnya.
“Pada tahun 2012 10 kematian terjadi diakibatkan hipertensi lima orang, pendarahan dua orang, komplikasi lainnya seperti jantung tiga orang,” kata Erna seperti yang dilansir Radar Bogor (Jawa Pos Group), Selasa (30/4).
Baca Juga:
Faktor tak langsung, kata Erna perilaku masyarakat dengan mengandalkan dukun beranak (paraji) saat proses melahirkan. Padahal, jelas ia Dinkes melakukan upaya agar paraji menjadi pendamping dan merawat bayi tak langsung menangani proses persalinan. “Tenaga medis tetap diutamakan, untuk paraji sebagai pendamping saja,”imbuhnya.
Upaya penekanan jumlah kematian ibu dengan Jaminan persalinan (Jampersal). Penyerapan Jampersal untuk menekan jumlah tersebut. “Dengan Jampersal jaminan agar keduanya sehat menjadi lebih tinggi. Masyarakat jangan ragu karena ini sudah menjadi program Dinkes,”terangnya.
BOGOR - Jumlah kematian ibu dan bayi di Kota Bogor, Jawa Barat menurun. Kondisi ini terlihat dari jumlah sejak tahun 2010 hingga akhir 2012. Kasi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS