Jumlah Korban Tewas Bertambah, PM China: Kami Sangat Bersedih
jpnn.com, BEIJING - Jumlah korban tewas akibat bencana banjir di Provinsi Henan, China, terus bertambah.
Data terbaru, 69 orang tewas dan lima lainnya masih belum ditemukan hingga tujuh hari setelah kejadian.
"Kami sangat bersedih atas jatuhnya korban akibat hujan lebat di Henan dan beberapa tempat lain. Kami menyampaikan dukacita yang mendalam kepada korban dan keluarganya," kata Perdana Menteri China Li Keqiang dalam pernyataan tertulis yang diterima ANTARA Beijing, Selasa (27/7).
Dijelaskan, untuk mendukung pemulihan pascabencana, pemerintah pusat akan mengalokasikan beberapa miliar yuan dana simpanan pemerintah dan bantuan lainnya akan segera disediakan.
Pemerintah daerah juga harus mengalokasikan dana khusus. Pada saat yang bersamaan, bantuan masyarakat harus dimanfaatkan secara terbuka dan transparan, demikian instruksi Li.
Beberapa kota yang terkena dampak paling parah di Henan, seperti Zhengzhou, Xinxiang, Anyang, dan Hebi berangsur normal.
Air bercampur lumpur yang menggenangi jalan raya dan terowongan telah disedot dengan menggunakan pompa.
Saluran listrik, air, gas, dan telekomunikasi serta angkutan umum di empat kota itu juga telah diperbaiki.
Jumlah korban tewas akibat banjir di Provinsi Henan China terus bertambah, beberapa orang belum ditemukan.
- Banjir di Morowali Utara, Seorang Warga Meninggal Dunia, 3 Orang Luka Ringan
- Menteri Rosan Sebut Tiongkok Berinvestasi Rp 120 Triliun untuk Indonesia
- Bencana di Sukabumi Pengaruhi Jumlah Wisatawan Saat Nataru
- Banjir Memutus Jalan di Sekotong Lombok
- Polres Bintan: 22 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Selama 2024
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel