Jumlah Korban Tewas Serangan Israel Dekati 1.000 Orang
Kurangi Bombardir Udara, Kerahkan Tentara Cadangan
Selasa, 13 Januari 2009 – 02:17 WIB
Kalangan pengamat menilai, penambahan pasukan darat yang menyerbu Gaza itu seiring dengan semakin dekatnya waktu pergantian kekuasaan di Amerika Serikat (AS). Israel berusaha keras mengakhiri upaya pemberangusan Hamas di Gaza sebelum Barack Obama berkuasa. Janji tim Obama untuk melakukan pendekatan berbeda terhadap masalah Iran dan Hamas sebagai elemen penting perdamaian di Timur Tengah, membuat Tel Aviv waswas.
Baca Juga:
Kabar dari medan tempur, serangan udara Israel ke Kota Gaza tidak segencar hari-hari sebelumnya. Pada Minggu (11/1) malam Israel hanya melancarkan 12 serangan udara, sementara pada malam-malam sebelumnya serangan udara bisa mencapai 60 kali.
Berkurangnya frekuensi bombardir udara itu diduga untuk menghindari insiden salah tembak terhadap sesama pasukan Israel yang dilaporkan bergerak perlahan-lahan ke daerah-daerah permukiman di Kota Gizi. Namun, usaha mereka memasuki bagian timur dan selatan kota, seperti disiarkan Press TV, mendapat perlawanan hebat dari pejuang Hamas.
Pasukan Hamas bertempur habis-habisan di area Hay Al-Zaytoun, yang berada di bagian timur Gaza City. Tapi, tidak satu pun roket ditembakkan pejuang Hamas Minggu malam.
KOTA GAZA – Uletnya perlawanan pejuang Hamas membuat Israel mengerahkan semua sumber daya untuk memenangkan pertempuran. Pada hari ke-17 agresi
BERITA TERKAIT
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik