Jumlah Korban Tidak Transparan, Koalisi Sipil Bentuk Posko Pengaduan Warga Papua

Aksi provokasi masih berlangsung
Kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian dan sedang diselidiki oleh aparat hukum di Surabaya.
Namun di Jakarta, Menkopolhukam Wiranto menyebut itu sebagai bentuk provokasi oleh pihak-pihak yang tidak menghendaki Papua damai.
"Gini ya, inikan usaha untuk memprovokasi antara kita dengan kita akan terus berlangsung. Mereka tidak senang kalau keadaan ini aman. Nggak senang kalau keadaan itu kondusif, Ada isu bahwa di asrama Papua dilempar ular," kata Wiranto kepada wartawan di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2019)
Wiranto meminta warga untuk tidak terpancing provokasi tersebut.
"Udah dengar? Kalau belum dengar nggak usah dengar. Yang ada malah ada aparat keamanan dipentungi dipukuli oleh adik-adik kita Papua. Sementara kita usut kita tuntaskan," ujar Wiranto.
Dalam jumpa pers itu, Wiranto juga menjelaskan meski situasi keamanan sudah kondusif dan damai, namun masih ada pihak-pihak yang mendorong warga melakukan aksi unjuk rasa.

Oleh karena itu mantan Panglima TNI ini mengatakan kehadiran pasukan gabungan TNI/Polri masih diperlukan untuk menjaga kondisi kondusif dan damai di Papua dan Papua Barat bukan untuk menakut-nakuti warga.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya