Jumlah Migran Permanen ke Australia Paling Rendah Dalam 10 Tahun
Penurunan jumlah visa permanen yang disetujui ini mendapat kritikan dari kalangan bisnis di Australia, yang khawatir hal ini akan mempengaruh perekonomian.
James Pearson adalah Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Australia, salah satu lembaga yang sudah lama mendesak bagi perlunya jumlah imigran yang banyak untuk diterima Australia.
“Kami kecewa bahwa pemerintah tampaknya mengurangi kedatangan migran permanen dengan mengambil langkah yang tidak tepat yaitu mengurangi jumlah pekerjaan yang diperlukan, dan juga meningkatkan aturan dan juga biaya aplikasi." kata Pearson.
Ini menurut Pearson menyebabkan dunia industri mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga yang mereka butuhkan lewat jalur resmi.
Pearson menambahkan bahwa Australia memerlukan migran yang memiliki ketrampilan yang dibutuhkan.
Dampak langsung ke perekonomian
Dr Guo Fei, pakar masalah kependudukan dari Macquarie University di Sydney mengatakan bahwa penurunan jumlah migran yang masuk ke Australia akan berdampak langsung ke perekonomian negeri ini.
"Pertumbuhan penduduk di Australia jelas disebabkan karena jumlah migran yang datang lebih tinggi dibandingkan jumlah kelahiran di dalam negeri, dan penurunan kedatangan migran akan mempengaruhi pertumbuhan penduduk."
"Banyak indikator ekonomi berhubungan langsung dengan pertumbuhan penduduk, dan ini kemudian memiliki kaitan dengan yang lain. Kepercayaan bisnis juga akan terpengaruh." kata Guo Fei.
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas