Jumlah Migran Permanen ke Australia Paling Rendah Dalam 10 Tahun

Menurut Dr Guo Fei, pemerintah Australia memang perlu memperbaiki sistem penerimaan permanen visa dan memperbaiki celah-celah hukum yang ada yang bisa digunakan oleh para pelamar yang tidak memenuhi syarat untuk datang.
Namun di sisi lain, dia melihat bahwa penurunan jumlah visa permanen ini juga merupakan usaha pemerintah Australia untuk melihat bagaimana tanggapan masyarakat mengenai penurunan jumlah kedatangan.
Dr Guo Fei sendiri berpandangan bahwa jumlah kedatangan migran untuk tahun 2018-2019 tidak boleh lebih rendah lagi.
"Jumlah yang datang di tahun 2018-2019 menurut saya tidak akan lebih rendah dibandingkan yang sekarang, mungkin akan lebih tinggi, dan diperkirakan sekitar 180 ribu orang.'
Bulan Mei lalu, pemerintah Australia mengumumkan bahwa kuota total tahun 2018-2019 adalah sama dengan tahun sebelumnya yaitu 190 ribu orang.
Sebelumnya terjadi debat politik di Australia antara politisi yang menghendaki pengurangan jumlah migran yang datang, karena anggapan mereka mengambil alih pekerjaan yang selama ini dikerjakan oleh warga Australia sendiri.
Namun pendapat lain yang kuat adalah bahwa Australia memerlukan migran dalam jumlah besar setiap tahunnya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia