Jumlah Orang Gila di Jambi Meningkat
Rabu, 05 Desember 2012 – 11:17 WIB
JAMBI - Jumlah penderita gangguan jiwa (orang gila) di Jambi meningkat. Beban hidup yang semakin berat, sementara kondisi perekonomian yang tak stabil seperti saat ini (kelapa sawit dan karet turun), menjadi salah satu penyebab banyak warga yang stres. Disamping itu, ada juga disebabkan oleh faktor interpersonal, pendidikan, dan asmara. Menurut Hernaya begitu dia biasa disapa-, pasien sakit jiwa yang dirawat tersebut silih berganti karena kapasitas rumah sakit tidak bisa menampung seluruh pasien sakit jiwa berat. Bahkan, terkadang pasien baru bisa masuk (rawat inap) jika ada pasien rawat inap yang dipulangkan. "Terkadang pasien terpaksa dibawa pulang karena tidak ada lagi ruangan untuk rawat inap," katanya.
Menurut data dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Jambi, per September 2012 lalu tercatat sebanyak 279 orang pasien gangguan jiwa berat dirawat di sana. Jumlah ini meningkat dibandingkan September 2011, yang jumlahnya 222 pasien. Lalu, pada Oktober 2011, terjadi peningkatan menjadi 275 orang.
Baca Juga:
Direktur Utama RSJ Jambi Hernayawati mengatakan, jumlah pasien yang dirawat inap itu fluktuatif, ada yang masuk dan ada yang pulang. "Setiap harinya sekitar 5-12 orang dirawatinapkan karena dianggap mengalami gangguan jiwa berat," ujarnya.
Baca Juga:
JAMBI - Jumlah penderita gangguan jiwa (orang gila) di Jambi meningkat. Beban hidup yang semakin berat, sementara kondisi perekonomian yang tak stabil
BERITA TERKAIT
- Marisa Putri, Mahasiswi Penabrak Wanita di Pekanbaru Dituntut 8 Tahun Penjara
- Kronologi Pelajar SMK Hanyut di Air Terjun Lahat
- Cegah Konflik Sampai Tahapan Pilkada Selesai, Polda Sumsel Siapkan Strategi Khusus
- Pelajar SMK di Lahat Hanyut, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- 3 Orang Tewas dalam Kebakaran di Palembang
- Dijaga Ketat Ratusan Polisi, Pilkada Rohil Berjalan Aman dan Kondusif