Jumlah Penderita HIV/AIDS Melonjak

Jumlah Penderita HIV/AIDS Melonjak
Jumlah Penderita HIV/AIDS Melonjak
Satu pasien yang juga korban adalah seorang balita berusia 3 tahun yang kini tinggal di sekitar Buring Kecamatan Kedungkandang. Balita ini diketahui positif karena tertular dari ibunya yang melahirkan dengan proses normal. Sementara bapak balita telah meninggal terlebih dahulu karena AIDS. ” Keluarga balita tidak mengetahui status balita ini, hanya ibunya saja yang tahu. Kami juga khawatir kalau lingkungan tau status balita hidupnya akan lebih susah lagi karena diawasi oleh lingkungan sekitar,” imbuhnya.

Selain temuan di klinik medis dan surfey lapangan, di Lapas Lowokwaru Malang juga ditemukan 4 narapida yang berstatus Positif HIV. Empat napi positif itu merupakan napi dari tindak pidana narkotika. Kalapas Kelas I Lowokwaru Malang Wibowo Joko Harjono Bc IP SH MH menyebutkan empat napi itu sengaja tidak dibedakan ruangan dan selnya dari napi lain yang bukan ODA. ” Kalau dibedakan itu melangar hak asasi manusia (HAM), hanya saja status mereka (HIV positif) hanya diketahui oleh keluarga dan kalapas saja,” kata kalapas yang akrap disapa Joko ini. Walaupun di dalam sel, empat napi ODA ini juga mendapatkan terapi Antiretroviral (ARV) secara berkala dari klinik VCT di dalam lapas.

Kekhawatiran akan perlakuan diskriminatif dari orang awam juga dirasakan Khrisna Andi usia 31 tahun warga asal Mangli Jember. ODA yang diketahui positif sejak 2005 silam ini mengaku tidak membeberkan statusnya pada lingkungan kontrakannya di sekitar Dinoyo. ” Tidak serta merta saya menunjukkan status saya. Kalau mereka tahu atau bertanya tentu saya jawab, kalau tidak ya tidak. Saya kan juga sudah dibekali dengan pengetahuan cara mencegah penularan HIV, dan penyakit ini juga sangat tidak mudah menularnya,” tutur Khrisna yang kini aktif di klinik VCT RSI Unisma Malang.

Protolan Universitas Merdeka ini memang tidak menunjukkan gejala fisik yang berbeda. Gerakannya gesit, kulitnya cerah, bahkan cara berpakaiannya juga rapi dan terlihat bersih. Mantan pecandu Putaw sejak 1997 hingga 2005 ini juga mengakui dirinya selama ini terbuka pada kelompok VCT, keluarga dekatnya serta keluarga kekasihnya. ” Saya punya pacar sejak satu tahun terakhir. Dia wanita biasa yang bekerja di kantor dan tidak mengidap HIV. Keluarganya menerima saya dengan baik seperti juga keluarga saya,” ucap Khrisna. Khrisna menjalani terapi dengan mengkonsumsi dua jenis kablet ARV setiap 12 jam sekali. (pit)

MALANG – Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Malang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun lalu. Dari jumlah sebanyak 900


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News