Jumlah Penduduk Miskin Turun, Kini Hanya 26,58 Juta

Penurunan tingkat kemiskinan juga didorong kenaikan upah buruh tani, baik nominal (yang diterima) maupun riil (jika dibandingkan dengan harga barang), masing-masing 1,5 persen dan 1,05 persen.
Pada buruh bangunan, upah nominal naik 0,78 persen, tetapi upah riilnya turun 0,66 persen.
Harga beberapa komoditas pangan yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan juga menurun.
Kualitas penurunan penduduk miskin pada September 2017 pun cukup baik. Sebab, indeks kedalaman dan indeks keparahannya menurun.
Berdasar data BPS, indeks kedalaman dan keparahan pada bulan tersebut masing-masing sebesar 1,79 dan 0,46 persen.
Sedangkan pada Maret 2017 masing-masing sebesar 1,83 dan 0,4 persen.
Sementara itu, tingkat ketimpangan kemakmuran yang diukur dari gini ratio pada September 2017 adalah 0,391.
Angka tersebut juga menurun 0,002 poin jika dibandingkan dengan Maret 2017 dan turun 0,003 poin daripada September 2016.
Persentase penduduk miskin pada September 2017 menyentuh angka 10,12 persen. Jumlah itu menurun dibanding periode yang sama 2016 lalu sebesar 10,7 persen.
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Alamak, Warga Miskin di Sumsel Capai 900 Ribu Orang
- Penduduk Miskin di DKI Jakarta Menurun, Sebegini Jumlahnya
- Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Indonesia Diperkirakan Lebih Baik
- Dipimpin Gus Muhdlor, Angka Kemiskinan di Sidoarjo Turun hingga 6,54 Ribu Jiwa di 2023
- NTP Nasional Naik 1,09 Persen di Agustus 2023, 4 Komoditas Ini Pendorongnya