Jumlah PSK Terus Berkurang, Ini Datanya
jpnn.com, KOTAWARINGIN BARAT - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus mendata para pekerja seks komersial (PSK), terutama yang berada di lokalisasi.
Hingga kini, jumlah PSK di Kobar diklaim terus berkurang.
Kepala Dinas Sosial Kobar Gusti Nur Aini mengatakan, pihaknya terus melakukan pendataan terhadap PSK di lokalisasi yang ada di Sungai Pakit, Simpang Kodok, dan Dukuh Moda.
"Tiga lokalisasi itu terus kami awasi. Termasuk pendataan juga kami lakukan rutin setiap tiga bulan. Jumlahnya tidak sampai 200. Padahal sebelumnya lebih dari 250 an PSK," ujarnya sebagaimana dilansir Prokal, Selasa (14/11).
Dia menambahkan, PSK di Dukuh Moja hingga Oktober lalu tersisa 96 orang.
"Jumlah ini jauh berkurang karena dulu antara 130 sampai 160-an PSK. Sekarang banyak yang pulang sendiri dan wisma juga banyak yang kosong. Mengingat lokalisasi di Dukuh Mola ini juga berada di dalam hutan. Selain itu masyarakat juga takut dengan penyakit menular seperti HIV/AIDS,” papar Nur Aini.
Sementara itu, terkait rencana penutupan lokalisasi, hingga kini Pemkab Kobar belum menetapkan target.
Padahal, rencana penutupan semua lokalisasi sudah digaungkan sejak 2015 lalu.
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus mendata para pekerja seks komersial (PSK), terutama yang berada di lokalisasi.
- Indekos di Jaksel Dijadikan Sarang Prostitusi, Wanita PSK Berusia 20 Tahun
- Berkedok LC, 12 Wanita Vietnam Jadi PSK, Tarif Sekali Kencan Rp 5,6 Juta
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Cerita Risma soal Penutupan Dolly hingga Ungkap Silsilah Keluarganya
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor