Jumlah Siswa SMP di Pasuruan Berkurang, PTM Mendesak Dilakukan
jpnn.com, JAKARTA - Kepala SMP Negeri 2 Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Riyanto mengungkapkan pembelajaran tatap muka (PTM) cepat atau lambat harus dilakukan.
PTM harus segera dilakukan agar jumlah siswa tidak merosot terus
Riyanto mencontohkan jumlah siswa kelas VII hingga IX di sekolah yang dipimpinnya saat ini 318 orang. Padahal sebelumnya setiap level sekitar 150 siswa.
Setelah ditelusuri Riyanto, ternyata para orang tua murid memindahkan anak-anaknya ke pondok pesantren. Sebab, di pondok pesantren mereka belajar secara tatap muka.
"PTM memang mendesak dilakukan. Kalau tidak sekolah-sekolah akan kehilangan banyak murid," kata Riyanto kepada JPNN.com, Senin (26/7).
Hal lain yang ditakutkan Riyanto adalah siswa akan melupakan gurunya. Apalagi sejak tahun lalu pembelajaran jarak jauh (PJJ) diberlakukan.
Dia mencontohkan siswa kelas VIII yang sudah tahun kedua tidak kenal dekat gurunya. Lantaran ketika mereka masuk sekolah sudah ditetapkan PJJ.
"Jadi kedekatan guru dan siswa kurang. Kalau PTM tidak juga dilakukan, sekolah bisa terus kehilangan murid. Murid lupa gurunya," ujarnya.
SMP Negeri 2 Pasuruan mulai kehilangan siswa, dampak penerapan PJJ di masa pandemi COVID-19.
- Awas, Konsumsi Jajanan Berlebihan Menyebabkan PTM pada Anak
- PTM Meningkat, Pemerintah Harus Buat Aturan soal Jajanan Anak
- Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
- Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik Demi Kemandirian Bangsa
- PTM Makin Marak Terjadi pada Anak, Pemerintah Diminta Lebih Perhatian
- Lewat Program 2 Ini, Ribuan Siswa di Papua dan 3T Bisa Lanjutkan Pendidikan Berkualitas