Jumlah Tenaga Kesehatan Minim, Tak Mudah Kirim Dokter ke Daerah
BACA JUGA : Unpad Hentikan Program Kuliah Kedokteran Gratis, Alasannya…
Menurut Kohar, dokter yang ditempatkan di Surabaya atau Madura tentu lebih memilih di Surabaya. "Kecuali kalau ada iming-iming yang menarik," tuturnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim Poernomo Boedi S. menambahkan, distribusi dokter memang tidak lepas dari kota atau daerah tujuan. Menurut dia, seorang dokter juga tidak bisa dipaksa untuk bekerja di mana.
"Kalau dipaksa tentu juga ada fasilitas yang mendukung," jelasnya.
Adakah jalan tengah agar dokter bersedia ditempatkan di daerah? Poernomo menuturkan, seseorang bersedia ditempatkan di suatu daerah juga bergantung pada fasilitas yang tersedia di daerah itu.
Dengan kata lain, ujar Poernomo, fasilitas juga harus ada sehingga bisa merangsang setiap orang untuk datang. "Kalau ke sana, tidak ada fasilitas, tempat kerja, sarana kesehatan, mau bagaimana. Kan tidak bisa gelar saja," katanya.
Dengan demikian, daya tarik sebenarnya bukan sekadar perkotaan yang diminati. Melainkan di berbagai daerah lain pun bisa. Asalkan, fasilitas juga mendukung.
Distribusi dokter memang tidak lepas dari kota atau daerah tujuan karena tiidak bisa dipaksakan.
- Dokter Korsel Siap Batalkan Mogok Massal Jika 3 Tuntutan Dipenuhi
- Dari Dokter PNS Hingga Pebisnis, Melisa Djayanty Sosok Perempuan Inspiratif
- Dokter Spesialis Masih Terpusat di Kota Besar, Devisa Rp 100 Triliun Melayang
- 7 Dokter Umum RSUD Magretti Mogok Kerja, Ternyata Ini Penyebabnya
- Dana TPP Turun Drastis, Belasan Dokter Spesialis Mogok Kerja
- Dokter Romi yang Digagalkan Jadi CPNS kini Mengadu ke Istana