Jumlah Vaksin Difteri Cukup untuk 34 Provinsi
Vaksin difteri dalam ORI hanya diberikan kepada anak-anak. Yakni mereka yang masih berusia 0 hingga 18 tahun.
”Untuk anak-anak yang prioritas dan dibiayai pemerintah,” kata Subuh. Dia menambahkan, vaksin untuk dewasa selama stok masih ada dipersilahkan. Namun pembiayaan dibebankan kepada mereka yang akan melakukan imunisasi.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, stok vaksin tergantung produksi Bio Farma.
”Jelas cepat habis karena permintaan sangat tinggi. Tinggal tanya kapan ada lagi,”ungkapnya.
Sedangkan jika vaksin tersebut habis, lanjut Jane, tidak bisa dalam waktu cepat tersedia. ”Jelas butuh waktu,” katanya saat dihubungi Jawa Pos.
Vaksin memang menjadi penangkal untuk virus difteri. Tujuan pemberian vaksin adalah memberikan kekebalan dalam tubuh seseorang.
Sehingga ketika ada virus yang masuk, diharapkan antibody atau kekebalan tubuh bisa memproteksi.
Difteri sendiri merupakan penyakit yang diakibatkan corynebacterium diptheriae. Penyakit itu mudah menular melalui batuk atau bersin.
Berdasar data Kemenkes, jumlah vaksin difteri untuk ORI 2018 mencapai 30.381.678 vaksin, cukup untuk 34 provinsi.
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek Berisiko Rugikan Konsumen & Produsen
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Mengenal Penyakit HFMD yang Sering Menyerang Anak, Ini Gejala yang Diwaspadai
- Komite III DPD Akan Panggil Menkes Terkait Dugaan Maladministrasi PMK 12/2024