Jumlah Warga Tiongkok Turun Signifikan Pascapandemi Covid-19, Ada Hal Bikin Waswas
jpnn.com, BEIJING - Untuk pertama kali setelah enam dekade, populasi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) turun signifikan.
Pada akhir 2022, jumlah keseluruhan warga Negeri Panda itu mencapai 1,411 miliar jiwa.
Menurut Biro Statistik Nasional Tiongkok, angka itu mengalami penurunan 850 ribu jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
Selama 2022, terdapat 9,56 juta kelahiran di Tiongkok. Di sisi lain, jumlah warga Tiongkok yang meninggal dunia pada tahun lalu mencapai 10,41 juta jiwa.
Penurunan jumlah populasi di Tiongkok itu merupakan yang terburuk setelah The Great Famine yang terjadi pada periode 1959-1961. Pada masa suram itu, belasan juta warga Tiongkok mati karena kelaparan.
Kepala Badan Statistik Nasional Tiongkok Kang Yi menjelaskan tingkat kelahiran di negerinya pada 2022 hanya 6,77 per 1.000 penduduk. Angka itu turun dibandingkan pada 2021 yang mencapai 7,52 kelahiran per 1.000 penduduk.
Tingkat kelahiran pada 2022 itu menjadi paling rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Namun, tingkat kematian di Tiongkok justru meningkat. Pada 2021, tingkat kematian di Negeri Tirai Bambu itu di angka 7,18 per 1.000 orang.
Populasi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) turun signifikan pada 2022. Angka penurunannya dianggap yang terburuk setelah masa The Great Famine pada 1959-1961.
- Wanita Global
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun