Jungkir Balik Rupiah Hari Ini, Akhirnya Ditutup Menguat Sebegini
Di seberang Atlantik, lanjut dia, Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan keputusan kebijakannya pada hari Kamis.
Meskipun bank sentral mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada nol persen. Namun, hal itu mengindikasikan akan memperlambat laju pembelian di bawah Program Pembelian Darurat Pandemi pada kuartal empat 2021.
"Namun, Presiden ECB Christine Lagarde dengan cepat meyakinkan pasar bahwa tidak meruncing” beber Ibrahim.
Kemudian, dari dalam negeri, pemulihan ekonomi dunia memang mulai terjadi pada kuartal satu 2021, di mana hampir seluruh perekonomian dunia mencatat pertumbuhan positif.
Kendati demikian, berdasarkan perkembangan terakhir menunjukkan adanya potensi perlambatan laju pemulihan ekonomi global akibat merebaknya varian Delta di hampir semua negara di dunia..
Dengan berbagai perkembangan terakhir, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi sedikit melambat namun masih akan mencatat pertumbuhan positif di kuartal ketiga 2021 antara 3,0 persen hingga 3,5 persen dibandingkan dengan Kuartal sebelumnya.
"Dengan demikian untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan antara 3,3 - 3,69 persen (YoY)," katanya.
Penerapan PPKM berpotensi berdampak pada penurunan signifikan konsumsi masyarakat dan mandeknya Investasi. Namun, seiring dengan relaksasi PPKM, belanja masyarakat menunjukkan perbaikan signifikan.
Rupiah hari ini sempat mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan Jumat pagi (10/9). Namun, ditutup menguat.
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru