Junta Militer Bikin Rakyat Sengsara, Amerika Sumbangkan Rp 719 Miliar kepada Burma
Selasa, 10 Agustus 2021 – 23:59 WIB

Biarawati, Suster Ann Rose Nu Tawng (kedua kanan) berlutut di depan aparat kepolisian untuk memohon agar menahan diri dari kekerasan terhadap anak-anak dan penduduk di tengah unjuk rasa anti kudeta militer di Myitkyina, Myanmar, Senin (8/3/2021). Foto: ANTARA FOTO/MYITKYINA NEWS JOURNAL/Handout via REUTERS/wsj.
Enam bulan setelah tentara merebut kekuasaan, ekonomi Myanmar runtuh dan sistem kesehatan negara itu melemah sementara kasus virus corona melonjak.
Baca Juga:
Kasus COVID-19 di Myanmar mencapai puncaknya pada Juli. Selama bulan itu, ada rata-rata 3.824 infeksi baru harian yang dilaporkan, menurut data Reuters.
Sejak pandemi mulai melanda, Myanmar mencatat sudah 333.127 orang mengalami infeksi COVID-19 dan 12.014 kehilangan nyawa karena penyakit tersebut.
Di Thailand, jumlah rata-rata infeksi baru COVID-19 saat ini sedang berada di puncak. Data Reuters menunjukkan bahwa ada lebih dari 20.400 kasus yang dilaporkan setiap hari. (ant/dil/jpnn)
Amerika Serikat, Selasa, mengatakan pihaknya memberikan sumbangan sedikitnya 50 juta dolar AS (lebih dari Rp719 miliar) bagi Myanmar
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas
- IDCI Soroti Dampak Relaksasi TKDN Sektor TIK Terhadap Kemandirian Teknologi Nasional