Junta Terus Tangkapi Warga
jpnn.com - BANGKOK - Junta militer yang kini berkuasa di Thailand, tampaknya, sangat menyadari bahwa mereka harus berfokus pada pengembangan ekonomi. Kemarin (2/6) mereka merilis program pembangunan ekonomi.
Dalam pernyataan yang ditandatangani KSAU Thailand Marsekal Prajin Juntong, militer telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah direktur BUMN Thailand.
"Kami telah mendaftar sejumlah proyek infrastruktur yang tidak bisa ditunda. Kami akan menyerahkan daftar ekonomi ini ke Jenderal Prayuth (Jenderal Prayuth Chan-ocha, pemimpin junta militer, Red) untuk diperiksa lebih lanjut," katanya.
Total nilai proyek yang masuk dalam daftar tersebut mencapai BT (baht Thailand) 346,9 miliar (Rp 124 triliun). Antara lain, proyek pengembangan Bandara Svarnabhumi, pembangunan rel kereta, dan proyek di bidang energi. Hanya, dalam rilisnya, Prajin menyatakan harus berkonsultasi dulu untuk menyesuaikan dengan APBN Thailand.
Perekonomian Thailand memang tengah terpuruk. Selain jeblok karena subsidi pembelian beras (yang ditetapkan pemerintah 76 persen dari harga pasar), tingkat inflasi telah meningkat sampai 1,75 persen dalam sebulan terakhir sebagaimana dikutip media lokal Thailand dari Kementerian Perdagangan.
Belum lagi, sektor pariwisata yang menjadi primadona terpuruk lantaran demonstrasi berkepanjangan hingga 9 bulan yang dilanjutkan dengan kudeta militer.
Dari pantauan Jawa Pos, sekilas situasi kehidupan sehari-hari di Bangkok berjalan normal. Terjadi kemacetan panjang seperti hari-hari sebelumnya. Aktivitas perdagangan masyarakat pun berjalan seperti biasa.
BANGKOK - Junta militer yang kini berkuasa di Thailand, tampaknya, sangat menyadari bahwa mereka harus berfokus pada pengembangan ekonomi. Kemarin
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan