Juragan Tas Berangkat Haji Naik Kuda
Sabtu, 31 Oktober 2009 – 06:16 WIB
Romelan Mustofa (53) yang tak lain kakak Soderi mengatakan, pawai ini memang sudah direncanakan sejak awal. Selain sudah menjadi nadzar, Romelan juga berharap agar pawai pelepasan ini bisa menjadi syiar agama Islam. “Kita berharap agar mereka yang sudah mampu berhaji tapi belum melaksanakannya segera tergugah hatinya untuk menunaikan rukun Islam kelima ini,” tandasnya.
Baca Juga:
Berangkat menggunakan kuda, ujar dia, bukan kali pertama dilakukan oleh adiknya. Saat naik haji pada tahun 2006 silam, pawai kuda serupa juga digelar. “Tapi jumlahnya tidak sebanyak sekarang,” tuturnya.
Uniknya, pada waktu itu, Soderi harus mendapat perawatan dari tim medis gara-gara kecapaian menunggangi kuda.
Khusus untuk menyiapkan pawai ini, adiknya tersebut mengeluarkan biaya hampir Rp 10 juta untuk membayar grup barongsai, kenthongan dan sewa lima ekor kuda. “Masalah biaya ndak jadi soal. Yang penting nadzar dan niat syiar Islam kami tercapai,” imbuhnya.
Ada yang unik dalam pelepasan calon jamaah haji (calhaj) di halaman Gedung Setda Kebumen, Jumat (30/10) kemarin. Salah satu calhaj H Soderi, warga
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408