Juri Hamil

Dahlan Iskan

Juri Hamil
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalaupun tidak bisa ikut masuk saya bisa di taman di depannya. Tamannya luas. Indah. Bisa menulis naskah di bawah pohon. Atau membaca komentar di Disway.

Atau ke seberang jalan: ke museum sejarah kota Lawrence. Inilah satu-satunya kota yang terbangun oleh sikap politik: mereka yang tidak mau ada sistem perbudakan pindah ke lahan kosong di sebelah barat sungai.

Wilayah itu sudah di luar negara bagian Missouri. Sudah masuk negara bagian Kansas.

Pemukiman baru itu lama-lama berkembang menjadi kota. Lawrence pun menjadi kota anti-budak dan anti-diskriminasi.

Gerakan penentangan perbudakan muncul di kota ini. Maka Lawrence diserbu oleh lawan politik yang menguasai sebelah timur sungai. Dua kali Lawrence dibakar oleh penyerbu dari Missouri yang properbudakan.

Gedung pengadilan ini memang di pusat kota. Sambil menunggu John isa juga saya jalan-jalan di downtown.

Menunggu sepanjang hari pun tidak masalah. Istilah 'menunggu itu membosankan' sudah harus dihapus sejak ada smartphone. Apalagi kalau paketnya tidak nyicil.

Bangunan pengadilan ini sudah model baru. Satu lantai. Di belakang gedung asli. Gedung tuanya, yang masih anggun, dipertahankan sebagai bangunan bersejarah.

Di Amerika, kata John Mohn, orang tidak boleh berbohong. Harus bilang apa adanya. Sudah dibiasakan sejak kecil begitu. Berbohong adalah perkara besar di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News