Jurnalis Kawal Kasus Arogansi TNI AU di Riau

Jurnalis Kawal Kasus Arogansi TNI AU di Riau
Jurnalis Kawal Kasus Arogansi TNI AU di Riau
JAKARTA - Kasus arogansi oleh oknum TNI AU terhadap jurnalis saat peliputan jatuhnya pesawat Hawk 200 di Pekanbaru, Riau pekan lalu terus bergulir. Hari ini seluruh jurnalis Indonesia melakukan konsolidasi di Jakarta, untuk mengawal kasus tersebut sampai tuntas.

Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA, Saiful Hadi, menyatakan seluruh jurnalis dan organisasi kewartawanan Indonesia akan bersatu untuk memastikan penegakan hukum dalam kasus penganiayaan wartawan oleh oknum TNI AU di Provinsi Riau tersebut.

"Tidak ada kata damai sampai ada penegakan hukum. Tidak ada damai untuk kolonel preman," tegas Saiful Hadi, saat menerima jurnalis korban penganiayaan, dan perwakilan Pewarta Foto Indonesia (PFI), di Wisma ANTARA Jakarta, Senin (22/10).

Pada audiensi itu turut hadir dua korban penganiayaan, yakni pewarta ANTARA FB Rian Anggoro dan fotografer Didik Herwanto dari Riau Pos yang mendapat perlakuan tidak manusiawi dari Letkol Robert Simanjuntak dan bawahannya di lokasi jatuhnya Hawk 200 di permukiman warga Pasir Putih, Kabupaten Kampar, Riau, 16 Oktober 2012 lalu.

JAKARTA - Kasus arogansi oleh oknum TNI AU terhadap jurnalis saat peliputan jatuhnya pesawat Hawk 200 di Pekanbaru, Riau pekan lalu terus bergulir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News