Jurnalis Kawal Kasus Arogansi TNI AU di Riau
Senin, 22 Oktober 2012 – 15:58 WIB
JAKARTA - Kasus arogansi oleh oknum TNI AU terhadap jurnalis saat peliputan jatuhnya pesawat Hawk 200 di Pekanbaru, Riau pekan lalu terus bergulir. Hari ini seluruh jurnalis Indonesia melakukan konsolidasi di Jakarta, untuk mengawal kasus tersebut sampai tuntas.
Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA, Saiful Hadi, menyatakan seluruh jurnalis dan organisasi kewartawanan Indonesia akan bersatu untuk memastikan penegakan hukum dalam kasus penganiayaan wartawan oleh oknum TNI AU di Provinsi Riau tersebut.
"Tidak ada kata damai sampai ada penegakan hukum. Tidak ada damai untuk kolonel preman," tegas Saiful Hadi, saat menerima jurnalis korban penganiayaan, dan perwakilan Pewarta Foto Indonesia (PFI), di Wisma ANTARA Jakarta, Senin (22/10).
Pada audiensi itu turut hadir dua korban penganiayaan, yakni pewarta ANTARA FB Rian Anggoro dan fotografer Didik Herwanto dari Riau Pos yang mendapat perlakuan tidak manusiawi dari Letkol Robert Simanjuntak dan bawahannya di lokasi jatuhnya Hawk 200 di permukiman warga Pasir Putih, Kabupaten Kampar, Riau, 16 Oktober 2012 lalu.
JAKARTA - Kasus arogansi oleh oknum TNI AU terhadap jurnalis saat peliputan jatuhnya pesawat Hawk 200 di Pekanbaru, Riau pekan lalu terus bergulir.
BERITA TERKAIT
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers