Jurnalis Metro Tapanuli Raih Dahlan Iskan Award 2012
Minggu, 17 Februari 2013 – 04:03 WIB

Jurnalis Metro Tapanuli Raih Dahlan Iskan Award 2012
JAKARTA - Pemenang Dahlan Iskan Award 2012 untuk kategori karya tulis jatuh pada Horden Silalahi dengan tulisan berjudul " Berkunjung ke Penampungan Kaum Ibu". Wartawan dari Metro Tapanuli ini menyisihkan 127 naskah tulisan yang masuk ke panitia dengan memperoleh nilai 72,9.
Ketua Panitia Dahlan Iskan Award 2012, Auri Jaya mengatakan Horden Silalahi mampu menyingkirkan empat tulisan lainnya yang masuk nominasi lima besar. Keempat tulisan itu masing-masing, Adong Eko (Pontianak Post) dengan judul "Prostitusi Pelajar: Persoalan Ekonomi dan Frustasi Jadi Alasan", Kesuma Ramadhan (Sumut Pos) karya tulis "Ada Luka Dikampung Kolam", Taufik A Habu (Tanjungpinang Pos) karya tulis "Membongkar Praktik Protitusi di Lapas Kelas IIA" dan Felanans Mustari (Kaltim Post) karya tulis "Melawan Lupa Jembatan Kukar".
"Yang juara berhak mendapatkan hadiah Rp 50 juta. Sedangkan tulisan lainnya yang masuk lima nominator terbaik mendapatkan masing-masing Rp 5 juta," kata Auri di sela-sela acara pengumuman pemenang Dahlan Iskan Award 2012 di Shangri-La Hotel, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/2). Acara ini dirangkaikan dengan Annual Meeting dan Malam Apresiasi Jawa Pos Group.
Untuk Foto Jurnalistik, pemenangnya adalah Yanyan Julianna (Radar Banten) dengan judul "Jembatan Sekolah". Yanyan berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 35 juta. Sedangkan empat nomitor lainnya hanya mendapatkan masing-masing Rp 5 juta.
JAKARTA - Pemenang Dahlan Iskan Award 2012 untuk kategori karya tulis jatuh pada Horden Silalahi dengan tulisan berjudul "
BERITA TERKAIT
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia