Jurnalis Peter Greste Khawatirkan Dua Rekannya dalam Penjara Mesir
Jurnalis Al Jazeera asal Australia Peter Greste menyatakan ia khawatir atas nasib kedua rekannya yang masih mendekam dalam penjara di Mesir. Peter kini dalam perjalanan ke Australia setelah menghabiskan beberapa hari di Cyrpus usai dideportasi dari Mesir atas perintah Presiden Abdul Fattah Al Sisi.
Kedua rekan Peter, yaitu Mohamad Fahmy dan Bahar Mohamad, kini masih berada dalam penjara, setelah dinyatakan bersalah membantu organisasi Ikhwanul Muslimin yang dinyatakan terlarang oleh penguasa militer di Mesir.
Greste menyatakan secara khusus ia mengkhawatirkan Bahar Mohamad, yang merupakan warga negara Mesir. Karena itu, kampanye untuk pembebasannya harus dilanjutkan.
Mohamad Fahmy selain berkebangsaan Mesir juga memiliki kewarganegaraan Kanada. Ia bahkan dikabarkan telah melepas kewarganegaraan Mesirnya.
Menurut pemerintah Kanada, pembebasan Fahmy melalui mekanisme deportasi sama seperti Peter, kemungkinan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Peter Greste diperkirakan tiba di Brisabane, Kamis (5/2/2015) dinihari. "Saya sudah tidak sabar untuk bertemu dengan keluarga," katanya.
Perdana Menteri Tony Abbott dikabarkan telah menghubungi Presiden Al Sisi dan menyampaikan ucapan terima kasih atas pembebasan Peter Greste yang merupakan warga Australia.
PM Abbott dalam kesempatan itu juga menyampaikan harapannya bagi pembebasan dua rekan Peter lainnya.
Jurnalis Al Jazeera asal Australia Peter Greste menyatakan ia khawatir atas nasib kedua rekannya yang masih mendekam dalam penjara di Mesir. Peter
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis