Jurnalis Senior David Frost Tutup Usia
jpnn.com - LONDON - David Frost, wartawan dan penyiar kawakan asal Inggris telah tutup usia. Jurnalis yang kondang berkat wawancaranya dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon ini meninggal akibat serangan jantung.
Frost meninggal Sabtu (31/8) di atas kapal pesiar Queen Elizabeth yang menuju ke Mediterania. Pihak keluarga menyebutkan bahwa Frost diagendakan untuk menjadi pembicara dalam sebuah acara di kapal tersebut.
Frost yang wafat pada usia 74 tahun terkenal dengan keramahannya dan gaya wawancaranya yang tajam. Ia tercatat pernah mewawancarai sejumlah tokoh kenamaan secara eksklusif.
Pria jebolan Universitas Cambridge ini tercatat sebagai satu-satunya jurnalis yang pernah mewawancarai 8 Perdana Menteri Inggris selama periode 1964-2010. Ia juga pernah mewawancarai 7 Presiden Amerika Serikat selama periode 1969-2008. Selain itu ia pernah mewawancarai petinju Muhammad Ali dan sutradara film Clint Eastwood.
Tiga tahun setelah skandal Watergate yang mengguncang Amerika, Frost berhasil mewawancarai Presiden Nixon. Sesi wawancara yang fenomenal ini telah diadaptasi menjadi film berjudul Frost/Nixon.
Karir Frost dimulai pada awal 1960 dengan menjadi presenter program berita "The Week That Was" di stasiun televisi BBC. Selanjutnya, ia membawakan program bertajuk "The Frost Report" dan "Breakfast with Frost" di stasiun televisi yang sama.
Program "Breakfast with Frost" berjalan selama 12 tahun hingga tahun 2005. Terakhir, Frost diketahui bekerja untuk Al Jazeera International.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron turut berduka atas meninggalnya Frost. Lewat akun Twitter pribadinya, Cameron mengenang Frost sebagai pria luar biasa dengan pesona, bakat, intelegensi dan kehangatan.
LONDON - David Frost, wartawan dan penyiar kawakan asal Inggris telah tutup usia. Jurnalis yang kondang berkat wawancaranya dengan mantan Presiden
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer