Juru Sumpah: Mayoritas Terdakwa Kasus Korupsi Gemetar
Seto menceritakan, awalnya dirinya menjadi juru sumpah lantaran diminta ketua pengadilan pada 2010.
Sebelum menekuni profesi itu, dia merupakan petugas keamanan di kompleks perumahan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang berada di kawasan Ampera Raya, Pasar Minggu.
”Waktu itu KPN Selatan (ketua PN Jakarta Selatan, Red) minta saya bantu jadi juru sumpah di sini (PN Jakarta Pusat, Red). Kebetulan, dia (ketua PN Jaksel, Red) dipindah menjadi KPN di sini (PN Jakarta Pusat, Red),” tutur dia.
Sebelum Seto, hakim tipikor menyuruh orang seadanya sebagai juru sumpah. Mulai office boy (OB) hingga pengawal tahanan.
Nah, kehadiran Seto waktu itu sangat membantu hakim. Sebab, mereka tidak perlu lagi mencari orang sebagai juru sumpah.
Kondisi itu pun bertahan sampai sekarang. Seto selalu menjadi juru sumpah utama. ”Kalau saya nggak bisa, biasanya diganti teman OB. Tapi, kalau saya ada, ya saya yang diminta bantu,” bebernya.
Soal gaji, profesi juru sumpah tidak begitu banyak membantu. Sebab, sampai saat ini Seto hanya menerima UMP. Namun, Seto berupaya mencari pemasukan lain.
Paling sering, dia menjadi makelar tanah dan rumah. ”Bini sambil berjualan sembako kecil-kecilan di rumah,” ungkap pria kelahiran Cilacap, Jateng, itu.
Mengawali karir sebagai petugas keamanan perumahan hakim, Seto Atmono kini menjadi juru sumpah di Pengadilan Tipikor, Jakarta.
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Sidang Kasus Timah, Ahli Jelaskan Soal Modal APBN dan Keuangan Negara
- Sidang Kasus Timah: Hakim Ingatkan JPU Perihal Laporan Kerugian Negara dari BPKP
- Bisakah Negara Menyita Aset Terdakwa Kasus Korupsi? Ini Penjelasan Ahli
- Aspri Sandra Dewi Tampung Duit Rp 894 Juta, Dipakai Untuk Ini
- Saksi Sebut PT RBT Bantu PT Timah dan Penambang Rakyat