Jurus Abah Perkuat Kemenangan Jokowi di Bengkulu
jpnn.com, BENGKULU - Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma’ruf Amin melanjutkan safari politiknya dalam rangka menggalang dukungan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Rabu (20/3), cawapres pendamping Joko Widodo alias Jokowi itu mengunjungi Bengkulu setelah sebelumnya selama dua hari berturut-turut bersafari di Jawa Timur.
Di Bengkulu, Kiai Ma’ruf menghadiri sejumlah acara. Di antaranya Dialog Kerukunan Antarumat Beragama dan seminar nasional bertema Menjawab Tudingan Miring Pasar Modal Syariah.
Baca juga: Empat Saran dari Kiai Ma'ruf agar Indonesia Tetap Rukun
Kiai Ma’ruf mengatakan, safari politiknya di Bengkulu untuk menambah keunggulan Jokowi. Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla unggul di Bengkulu dengan raihan suara 54,73 persen.
"Berbagai cara dilakukan, termasuk door to door (pintu ke pintu, red) dari darat, udara dan langit. Kalau di Pulau Jawa mungkin agak sedikit halus, kalau di Sumatera karena karakter berbeda, maka agak sedikit lebih tegas,” ujar Kiai Ma'ruf di Grage Hotel, Bengkulu yang menjadi lokasi Dialog Kerukunan Antarumat Beragama.
Baca juga: Kiai Ma'ruf Amin Optimistis Pertahankan Kemenangan Jokowi di Kaltim
Dengan berbagai upaya itu pula Kiai Ma’ruf menargetkan kemenangannya dan Jokowi di Bengkulu bisa mencapai 70 persen. “Sesuai dengan semangat orang Sumatera, yakin akan menang 70 persen di Bengkulu," ujar ulama yang biasa disapa dengan panggilan Abah itu.(jpg/jpnn)
KH Ma’ruf Amin melanjutkan safari politiknya dalam rangka menggalang dukungan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Beri Peringatan kepada Pejabat Pemprov Bengkulu yang Tidak Kooperatif
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp7 M, Peras untuk Pilkada
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pak Gubernur Ini Menjadi Salah Satu yang Diamankan KPK, Kasusnya Diduga Pungutan Pilkada