Jurus Andalan 3 Perbankan Nasional dalam Memacu Digitalisasi

jpnn.com, JAKARTA - Perilaku nasabah mulai berubah dari konvensional menjadi lebih digital sejak terjadi pandemi Covid-19. Oleh karena itu, perbankan mulai melakukan adaptasi.
Head Enterprise Data Management BRI Maulana Yusuf mengatakan pihaknya sudah memasuki tahap digitalisasi jauh sebelum ada pandemi, yakni sejak 2017.
Menurutnya, salah satunya dengan menciptakan aplikasi yang bisa mengotomisasi bisnis proses di unit kerja atau mendigitizing yang manual menjadi otomatis.
Selain itu, BRI juga menyiapkan 37 ribu duta besar digital atau digital ambassador untuk mengedukasi nasabah.
Adapun tugas mereka adalah mengajak nasabah yang tadinya antidigital untuk mau menggunakan aplikasi.
"Karena kalau tidak diberi edukasi terakit data akan muncul bencana. Itu adalah tugas dari digital ambassador,” kata Maulana saat menjadi pembicara dalam event Winning in Digital Disruption Era yang diselenggarakan Katadata – Sibernetik Integra Data, di Jakarta, Rabu (28/9).
Maulana menjelaskaan sejak 2020 BRI juga sudah mulai memanfaatkan artificial intelligence dengan membuat BRIBrain.
Ada empat hal yang dikembangkan oleh BRIBrain. Pertama yaitu credit underwriting process, dengan menggunakan BRIBrain, proses pengajuan kredit yang tadinya perlu waktu dua minggu sekarang bisa diproses hanya dalam hitungan menit.
Perbankan mulai melakukan adaptasi dan digitalisasi dalam memenuhi kebutuhan nasabahnya
- Perluas Inklusi Keuangan, BNI Gandeng Duluin
- PNM Gandeng Kementerian UMKM Perkuat Literasi Usaha Nasabah
- BNI Tambah Alokasi Mudik Gratis 2025, Jadi Dua Kali Lipat
- BRI Life Catat Total APE Capai Rp 3,416 triliun
- Pastikan Layanan Perbankan Tetap Aman Saat Libur Lebaran, BNI Siapkan Uang Tunai Rp 21 Triliun
- BNI Bersama JCB Gelar Lucky Draw Berhadiah ke Universal Studio Jepang