Jurus Australia Genjot Perekonomian Lewat Voucher Belanja
Berikut adalah tabel deskripsi voucher di Canberra.
Nilai voucher | Pembelian minimal |
2x $2.50 (Rp26 ribu) | $10 (Rp103 ribu) |
1x $5 (Rp52 ribu) | $20 (Rp207 ribu) |
1x $10 (Rp103 ribu) | $40 (Rp414 ribu) |
1x $20 (Rp207 ribu) | $80 (Rp829 ribu) |
Voucher tersebut tidak dapat digunakan untuk membeli produk seperti tembakau, dipakai untuk berjudi, ataupun membeli alkohol, namun dapat digunakan untuk memotong harga makanan yang dipesan dengan alkohol.
Menteri Bisnis ACT, Tara Cheyne, mengatakan sistem tersebut terinspirasi dari program serupa yang ada di Darwin dan voucher tersebut dapat diakses secara online.
"Ketika mendaftar dalam situs dan memuatnya kembali, setiap harinya voucher tersebut akan tersedia untuk Anda. Anda kemudian dapat mengklik voucher tersebut dan menunjukkannya pada bisnis yang terdaftar," katanya.
Graham Catt dari 'Canberra Business Chamber' mengatakan skema tersebut akan membantu bisnis yang kesulitan.
"Menyongsong Natal, ini adalah bentuk dorongan pertama untuk memberikan sedikit investasi untuk bisnis kecil, salah satu cara yang baik untuk menimbulkan efek berlipat ganda," katanya.
"Ini akan jadi skema yang sangat penting karena akan mendorong pelanggan, yang menurut saya mau terus mendukung bisnis lokal mereka, dan memberikan insentif untuk melakukannya."
Dalam kampanye pemilu ACT, Pemerintah negara bagian tersebut berkomitmen untuk mengadakan skema voucher bernilai A$2,5 juta (Rp26 miliar).
Beberapa negara bagian di Australia berupaya membangkitkan kembali perekonomian mereka yang terpukul akibat pandemi COVID-19 dengan membagikan voucher bernilai jutaan rupiah bagi warganya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata