Jurus BRI Genjot Pengembangan Bisnis Mikro dan Ultra Mikro
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjadikan digitalisasi jadi senjata utama untuk menghadapi tantangan dalam pengembangan bisnis mikro dan ultra mikro.
Hal itu dilakukan seiring dengan lini usaha baru Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan terdapat dua tantangan utama dalam menangani bisnis mikro dan UMi.
Pasalnya, operational cost dan operational risk khususnya pada pelayanan nasabah yang dilakukan secara manual cukup tinggi.
“Digitalisasi bisa dijadikan senjata utama dalam menghadapi kedua tantangan tersebut. Melalui digitalisasi, tingginya operational cost dan operational risk yang lebih disebabkan karena human error akan lebih terkendali,” imbuhnya.
Kendati demikian, digitalisasi juga memiliki tantangan tersendiri dikarenakan banyaknya masyarakat di Indonesia yang masih belum melek digital.
Sunarso menyebutkan transisi menuju masyarakat digital pun membutuhkan usaha lebih.
Di masa mendatang, dia menyebut, perusahaan yang akan mendorong SDM agar lebih berperan di garis depan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjadikan digitalisasi jadi senjata utama untuk menghadapi tantangan dalam pengembangan bisnis mikro dan ultra mikro.
- PNM & MES Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal untuk Nasabah
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Momen Libur Nataru 2025, Indibiz Beri Kejutan untuk Pelanggan
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025