Jurus Kementan Atasi Gejolak Harga Telur Ayam
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi kenaikan harga telur ayam yang terjadi beberapa waktu terakhir ini. Komitmen tersebut disampaikan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita di Jakarta, Senin (16/7).
Sebelumnya, Diarmita menggelar audiensi dengan Perhimpunan Insan Perungasan Rakyat (Pinsar) di kantornya. Menurutnya, Kementan melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan akan segera melakukan penghitungan ulang prognosa kebutuhan telur dan ayam ras.
Selanjutnya Kementan akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan. “Koordinasi dilakukan antara lain untuk mengkaji kembali harga acuan telur dan ayam ras tingkat produsen maupun konsumen,” ungkapnya.
Diarmita menyanggah annggapan yang menyebut pelarangan antibiotic growth promotor (AGP) berdampak pada penurunan populasi ayam ternak. Peternak, katanya, sudah melakukan banyak substitusi untuk pemakaian AGP.
“Pelarangan AGP memang membuat telur kita menjadi lebih mahal, tapi karena kualitasnya yang meningkat. Saat ini telur kita zero dari residu antibiotik,” tegas Diarmita.
Kementan memang sedang menggiatkan pelarangan AGP agar kualitas produk protein hewani asal Indonesia mendapatkan pengakuan di mata dunia. AGP telah masuk dalam daftar larangan World Health Organization (WHO).
Kewaspadaan WHO itu didasari pada keprihatinan bahwa tidak kurang dari 700 ribu orang meninggal setiap tahun karena resisten terhadap antibiotik.
Diarmita menambahkan, produksi telur untuk tahun ini pun masih dalam kondisi surplus. Berdasarkan data Kementan, produksi telur bulan Januari – Mei 2018 sebanyak 733.421 ton. Sementara kebutuhan telur pada periode yang sama sebanyak 722.508 ton.
Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi kenaikan harga telur ayam yang terjadi beberapa waktu terakhir ini.
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru