Jurus Korporasi Besar Hadapi Remote Working dan Otomasi, Sistem ZahirERP Jadi Solusi
Lebih lanjut Ismail menambahkan, “Korporasi di berbagai industri seperti manufaktur, logistik, konstruksi, serta industri olahan sumber daya alam, perlu melakukan transformasi digital dengan beralih ke ERP agar perusahaan bisa beradaptasi dengan dinamika bisnis belakangan ini yang harus bisa mendukung remote working dan otomasi untuk meningkatkan efisiensi” jelas
Ismail.
Dengan 25 tahun pengalaman di industri IT, Zahir terus mengembangkan teknologi berbasis cloud computing dan fokus mengembangkan layanan SAAS (Software as a service). Perkembangan ini dilakukan guna mendorong penetrasi Zahir pada segmen large enterprise.
Zahir mengklaim, aspek pricing, kecepatan implementasi, dan fleksibilitas kustomisasi fitur menjadi kunci daya saing Zahir untuk merambah pasar yang lebih luas, sejalan dengan misi perusahaan untuk mengakselerasi transformasi digital di kalangan pelaku large enterprise.
Di samping data World Economic Forum1 yang menunjukkan tren positif pada digitalisasi industri, Zahir yang terlibat langsung dalam implementasi sistem di lapangan menilai bahwa sebenarnya kemampuan perusahaan di Indonesia dalam menerapkan remote working secara strategis belumlah merata, sehingga, manfaat seperti peningkatan produktivitas, efisiensi, dan transparansi tidak dirasakan secara maksimal oleh perusahaan tersebut.
“Ada juga beberapa perusahaan yang mengeluh bahwa sejak remote working, produktivitas karyawan menurun. Namun setelah ditelusuri, penyebabnya karena tidak ada infrastruktur sistem yang mumpuni yang bisa diakses di luar kantor, sehingga saat bekerja dari rumah, ruang gerak karyawan jadi terbatas, tentu berpengaruh pada lambatnya proses bisnis antar departemen lainnya.” jelas Ismail.
Riset dari McKinsey (2020)2 menyebutkan, ada empat pondasi budaya remote working yang harus diperhatikan manajemen atau decision makers, yaitu people (sumber daya manusia), structure (struktur), process (proses), dan technology (teknologi).
Pertama, people, terkait dengan dampak psikologis karyawan secara personal. Perusahaan perlu menciptakan suasana komunikasi yang efektif selama bekerja tanpa bertatap muka, dan memberikan fleksibilitas bagi karyawan.
Karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan terhindar dari segala hambatan, salah satunya dengan dukungan sistem operasional yang memiliki fitur yang dibutuhkan.
Setahun terakhir, pelaku industri fokus menyiasati krisis pandemi, salah satunya, dengan menerapkan budaya kerja remote working
- Ada KTT ASEAN, 1.108 Sekolah di Jakarta Terapkan Belajar dari Rumah
- WFH Bukan Solusi untuk Polusi, Komnas HAM Singgung Efek Kemudahan Kredit Motor
- Febrio Kacaribu: WFH tidak Berpengaruh ke Kinerja Ekonomi
- Dukung KTT ASEAN, Wamenaker Afriansyah: LKS Tripnas Beri Rekomendasi ke Mendagri
- Imbas Polusi Udara Buruk, Luhut Binsar Bakal Arahkan Semua Kementerian untuk WFH
- KTT ASEAN di Jakarta, Heru Budi Bakal Menginstruksikan ASN Bekerja dari Rumah