Jurus Korporasi Besar Hadapi Remote Working dan Otomasi, Sistem ZahirERP Jadi Solusi
Selanjutnya, mengidentifikasi tipe pekerjaan yang bisa diotomasi dan diolah dengan sistem, lalu kalkulasikan cost dan benefitnya. Riset McKinsey mencatat, tiga teratas pekerjaan di Indonesia yang berpotensi diganti dengan otomasi yaitu akuntansi dan pembukuan, penginput data (data entry clerks), dan pencatatan gudang (stock-keeping clerks).
Adanya vaksin serta kondisi ekonomi nasional yang semakin pulih membuat perusahaan mulai mempertimbangkan budaya kerja kedepannya, apakah akan meneruskan budaya remote working, kembali melanjutkan operasional penuh di kantor, atau mengadopsi hybrid working, yang menawarkan fleksibilitas bekerja di rumah atau di kantor.
Menurut Zahir, sudah saatnya manajemen, baik decision makers maupun pemilik bisnis untuk lebih dini mengantisipasi perkembangan teknologi bagi organisasi tanpa harus menunggu adanya dorongan dari eksternal.
“Sebelum krisis pandemi, inovasi-inovasi teknologi sudah ada. Dengan atau tanpa krisis, perlahan kebutuhan industri akan terus berkembang seiring bergeraknya kebutuhan masyarakat. Sudah saatnya para leaders memanfaatkan keunggulan dari teknologi dan mengalokasikan pengembangan talent-talent di perusahaan untuk skill yang lebih strategis agar siap menghadapi era otomasi dan budaya kerja yang dinamis.” tutup Ismail. (dil/jpnn)
Setahun terakhir, pelaku industri fokus menyiasati krisis pandemi, salah satunya, dengan menerapkan budaya kerja remote working
Redaktur & Reporter : Adil
- Ada KTT ASEAN, 1.108 Sekolah di Jakarta Terapkan Belajar dari Rumah
- WFH Bukan Solusi untuk Polusi, Komnas HAM Singgung Efek Kemudahan Kredit Motor
- Febrio Kacaribu: WFH tidak Berpengaruh ke Kinerja Ekonomi
- Dukung KTT ASEAN, Wamenaker Afriansyah: LKS Tripnas Beri Rekomendasi ke Mendagri
- Imbas Polusi Udara Buruk, Luhut Binsar Bakal Arahkan Semua Kementerian untuk WFH
- KTT ASEAN di Jakarta, Heru Budi Bakal Menginstruksikan ASN Bekerja dari Rumah