Justice for Audrey: Menangis, Begini Pengakuan Terduga Pelaku
jpnn.com, PONTIANAK - Para siswi SMA di Pontianak yang diduga terlibat penganiayaan terhadap pelajar SMP bernama Audrey menyampaikan permohonan maaf.
Menggunakan masker, dengan wajah tertunduk mereka mencoba menjelaskan perkara yang tengah mereka hadapi. Mereka mengaku salah, namun membantah sejumlah tudingan yang diarahkan kepada mereka.
“Saya meminta maaf atas perlakuan saya terhadap Audrey, saya menyesali kelakuan saya ini,” ungkap salah satu tersangka dengan terisak, di hadapan awak media di Mapolresta Pontianak, Rabu (10/4).
Permintaan maaf juga diungkapkan pelajar lainnya. Dia mengungkapkan bahwa, ia dan teman-temannya, juga turut menjadi korban atas tuduhan keliru berbagai pihak.
BACA JUGA: Justice for Audrey: Tiga Pelaku Penganiayaan, Ada yang Paling Sadis
“Saya dituduh sebagai pelaku, padahal saya tidak di lokasi, bagaiamana media mengatakan saya sebagai provokator,” ungkapnya.
Mereka mengaku mendapatkan intimidasi antara lain diancam akan dibunuh, ditusuk, bahkan diteror. Di medsos, kata mereka, banyak masyarakat mengata-ngatai mereka dengan sebutan yang tidak pantas, macam perempuan iblis, dan lain sebagainya. Atas dasar ini pula, mereka mengaku juga sebagai korban.
Terduga pelaku penganiayaan terhadap Andrey, siswi SMP di Pontianak, menyampaikan pengakuan sambil menangis.
- Pihak Keluarga Punya Bukti Foto Kepala Audrey Benjol
- Pihak Keluarga Audrey Belum Puas dengan Hasil Visum
- Pernyataan Kapolda Kalbar Usai Lihat Kondisi Audrey di RS
- Kasus Audrey: Utang Sudah Dibayar tapi Masih Diungkit - ungkit
- Soal Kasus Audrey, Arie Untung: Sekeren apa sih Cowok itu?
- Kasus Audrey, KPPAD sebut Para Pelaku Mengalami Tekanan Luar Biasa