Justru Aneh jika Pemerintah Tak Gunakan Influencer Medsos
jpnn.com, JAKARTA - Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Henri Subiakto menilai langkah pemerintah menggunakan influencer media sosial atau medsos merupakan hal wajar.
Menurut Henri, mesos kini merupakan salah satu plafrom komunikasi dan informasi masyarakat global.
"Penggunaan influencer oleh pemerintah merupakan hal wajar dan lumrah di tengah perkembangan dunia digital. Pengaruh media sosial saat ini sangat besar dan bisa sebagai sarana mengkomunikasikan kebijakan pemerintah ke masyarakat," kata Henri melalui keterangannya kepada media, Jumat (4/9).
Akademisi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu menambahkan, sebenarnya penggunaan influencer sudah dilakukan jauh sebelum kehadiran media sosial. Contohnya ialah pelibatan para tokoh masyarakat dalam sosialisasi berbagai hal.
"Justru menjadi aneh jika pemerintah tidak menggunakan media sosial untuk menjelaskan program-programnya. Ini kan agar masyarakat tidak salah mengerti," tambahnya.
Lebih lanjut Henri menepis penilaian yang menganggap penggunaan influencer menunjukkan kelemahan pemerintah dalam komunikasi publik.
Menurut Henri, medsos merupakan media baru yang membuat semua orang bisa terkoneksi dan berkomunikasi. Oleh karena itu medsos dan influencer bisa menjadi penyampai pesan.
“Mereka yang punya pengikut jutaan itu aset negara, mereka masyarakat juga,” katanya.
Penggunakan influencer di medsos untuk menyosialisasikan program-program pemerintah dinilai sebagai hal wajar.
- BPOM: Influencer Tak Berwenang Beri Label Approved pada Kosmetik
- Kena Doxing, Bung Towel Lapor Polda Metro Jaya
- Pemerintah Ingin Batasi Penggunaan Medsos, Sukamta: Penting Dibuka Opsinya
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
- Aktif Berbagi di Medsos, Alvino Oldan jadi Global Ambassador Brand Ternama
- Waka MPR Dorong Pemanfaatan Medsos untuk Bangun Ketertarikan Masyarakat Terhadap Museum