Justru Aneh jika Pemerintah Tak Gunakan Influencer Medsos
Sabtu, 05 September 2020 – 11:14 WIB
![Justru Aneh jika Pemerintah Tak Gunakan Influencer Medsos](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/02/26/aplikasi-instagram-dan-twitter-di-ponsel-fotoilustrasi-ayatollah-antonijpnncom-51.jpg)
Aplikasi Instagram dan Twitter di ponsel. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com
Lebih lanjut Henri mengatakan bahwa influencer sangat berbeda dibandingkan buzzer atau pendengung. Sebab, influencer memiliki rekam jejak, pengikut jelas, serta tanggung jawab moral.
Adapun buzzer, katanya, hanya mengikuti arahan pemberi kerja.
Henri juga membandingkan selebritas kondang Raffi Ahmad yang memiliki 44 juta pengikut di Instagram dengan akun milik perusahaan media cetak di medsos.
“Ketika ada seorang punya 40 juta pengikut, itu sudah melebihi media, “ ucapnya.(esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Penggunakan influencer di medsos untuk menyosialisasikan program-program pemerintah dinilai sebagai hal wajar.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
BERITA TERKAIT
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Sarifah Dorong Pembatasan Medsos Anak Menggabungkan Pendidikan hingga Pengawasan
- Pemerintah Tidak Membatasi Akses Medsos, Tetapi Mengerem Anak Punya Akun
- Lipsync Challenge Juicy Luicy Heboh, Trending di Medsos
- BPOM: Influencer Tak Berwenang Beri Label Approved pada Kosmetik
- Kena Doxing, Bung Towel Lapor Polda Metro Jaya