Justru Malah Akan Subur

Justru Malah Akan Subur
Justru Malah Akan Subur
OSAMA Bin Laden boleh saja mati, namun bukan berarti ancaman terorisme dari para ikhwan jihadi (militan Islam, Red) langsung lenyap seperti anak ayam kehilangan induk. Setidaknya inilah yang diyakini oleh Ali Fauzi, aktivis Jamaah Islamiyyah yang juga baru saja merampungkan tesisnya tentang deradikalisasi di Indonesia.

"Mungkin memang iya bila ada penurunan kualitas serangan secara sementara. Tapi, secara umum tidak ada pengaruh sama sekali, dan bisa jadi malah akan subur," kata pria yang pernah menjadi instruktur di kamp pelatihan kaum militant di Filipina Selatan tersebut.

Keyakinan ini didasarkan atas sejumlah hal. Yang pertama, Osama bukan satu-satunya ikon jihad di kalangan tanzhim jihadi (organisasi Islam yang berorientasi terhadap jihad, Red). "Ada Umar Khattab, Samir Bassayev di Chechnya, kemudian ada Muhammed Atta (komandan peledakan WTC), ada Ayman Al-Zawahiri. Selalu saja ada dan berganti terus," ucapnya. Artinya, banyak tanzhim jihadi yang tak hanya berkiblat pada konsep jihad Al-Qaedah.

Yang kedua, para ikhwan jihadi tak menggantungkan seluruh upaya jihadnya pada kepemimpinan. "Untuk kepentingan teknis dan strategis, semua sel yang terpisah bisa secara mandiri bergerak. Ini sudah menjadi pedoman umum seluruh ikhwan jihadi di seluruh dunia," paparnya. Ini supaya, bila salah satu tokoh utama tertangkap atau terbunuh, maka gerakan tidak ikut mati bersamanya.

OSAMA Bin Laden boleh saja mati, namun bukan berarti ancaman terorisme dari para ikhwan jihadi (militan Islam, Red) langsung lenyap seperti anak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News