Jusuf Kalla Dinilai Keterlaluan
Akbar Tak Terima Proses Hukumnya Dikaitkan dengan Konvensi
Rabu, 11 Februari 2009 – 09:57 WIB
JAKARTA- Dua pentolan Partai Golkar, Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung, kembali berpolemik. Hanya, kali ini, suasananya terasa jauh lebih panas. Pangkal persoalannya bermula dari pernyataan Jusuf Kalla (JK) di sela-sela lawatannya sebagai Wapres ke Den Haag, Belanda, Senin lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, ketua umum Partai Golkar itu membeberkan alasannya menutup pintu konvensi. Menurut JK, Golkar menempuh mekanisme konvensi dalam menghadapi Pilpres 2004 karena ketua umum Golkar ketika itu, yakni Akbar Tandjung, tengah terbelit masalah hukum.
Pernyataan Jusuf Kalla itu menyebabkan Akbar Tandjung sakit hati. "Apa tidak ada argumentasi lain (untuk menolak konvensi, Red). Keterlaluan sekali," kata Akbar kepada Jawa Pos sebelum membuka acara Orasi Kebangsaan Nonstop 62 Jam di Kantor PB HMI, Jalan Diponegoro, Selasa (10/2).
Ketua DPR periode 1999?2004 itu memang pernah tersangkut perkara korupsi dana nonbujeter Bulog Rp 40 miliar. Tapi, putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) pada 12 Februari 2004 membebaskan Akbar Tandjung.
JAKARTA- Dua pentolan Partai Golkar, Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung, kembali berpolemik. Hanya, kali ini, suasananya terasa jauh lebih panas. Pangkal
BERITA TERKAIT
- Tokoh Betawi Doakan Pramono Anung Jadi Gubernur yang Tulus Melayani Warga
- Demokrat Soal Pertemuan di Kertanegara: Pak SBY Siap Membantu dan Menyukseskan Pemerintahan Prabowo
- NCS Polri Minta Polda Lampung Maksimalkan Coolling System Jelang Pilkada 2024
- Survei LSI Sebut Semua Peserta Pilgub Perlu Dukungan Anies, Jubir Anies Bilang Begini
- Mayoritas Masyarakat Jatim Totalitas Mendukung Khofifah-Emil
- Ahmad Ali Didoakan Surya Paloh Terpilih Jadi Gubernur Sulteng