Jusuf Kalla Jadi Mediator Konflik Thailand Selatan
Dalam pertemuan itu, Kalla didampingi dua pejabat Deplu, Seswapres Tursandi Alwi dan Deputi Bidang Politik Zuherman. Selain itu, hadir dua pakar politik Fachry Ali dan Anis Baswedan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut baik tercapainya kesepakatan awal perundingan antara pemerintah Thailand dengan perwakilan masyarakat Thailand Selatan di Bogor. Sejak awal Indonesia mendorong penyelesaian konflik di Thailand Selatan. Sehingga Indonesia dengan senang hati menjadi fasilitator perundingan. "Pada pertemuan pertama ini muncul kesepakatan semua pihak menahan diri jangan ada sesuatu yang meruntuhkan proses ini. Ini disepakati untuk tidak melakukan aksi kekerasan," kata Dino.
Meski masih belum tuntas, kesepakatan penting yang dicapai, lanjut Dino, penyelesaian dilakukan secara damai dan tidak boleh keluar dari konstitusi Thailand. ’’Presiden terus memantau perundingan itu dan berharap perundingan putaran kedua pada 1 - 2 November, dan putaran ketiga pada pertengahan November, di Istana Bogor mencapai kesepakatan akhir yang menggembirakan,’’ kata Dino.
Menurut Dino, Indonesia dianggap layak menjadi fasilitator karena punya pengalaman dalam penyelesaian konflik di Naggroe Aceh Darussalam (NAD). Umur konflik di Thailand, kata Dino, hampir sama dengan di Aceh. Sehingga Thailand berharap, pengalaman Indonesia bisa dijadikan contoh untuk penyelesaian di Thailand Selatan.
"Kita harap pertemuan masih berlajut dan harus dibangun secara sedikit-sedikit seperti proses di Aceh. Dan juga yang lebih membesarkan hati mereka sepakat putaran kedua membahas politik, tata pemerintahan," katanya.(noe/tom/kim)
JAKARTA – Wapres Jusuf Kalla kembali dipercaya menjadi juru damai konflik menahun. Arsitek MoU Helsinksi yang mendasari perdamaian di Aceh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer