Jusuf Kalla Mulai Serang SBY

Jusuf Kalla Mulai Serang SBY
Jusuf Kalla Mulai Serang SBY
JAKARTA - Setelah memastikan tidak berkoalisi dengan Partai Demokrat, Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) mulai berpolemik dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). JK memanfaatkan forum rapat pimpinan nasional khusus (rapimnasus) Golkar untuk mengkritik capres Partai Demokrat itu.

JK menegaskan, proses negosiasi selama sepekan berunding menemui jalan buntu setelah Demokrat meminta Golkar mengajukan lebih dari satu nama cawapres. Itu sama saja Golkar diminta tidak lagi mencalonkan JK sebagai cawapres. Golkar, kata JK, tak mau merendahkan diri. Golkar ngotot koalisi di pemerintahan harus sepadan karena siapa pun yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden harus bekerja sama. ''Dengan demikian, koalisi bisa sepadan, saling menghargai, dan saling menghormati satu sama lain,'' terang JK.

JK menegaskan, Golkar adalah partai besar yang dipercaya puluhan juta orang. Sebagai partai besar, Golkar punya harga diri sehingga punya pendirian sendiri. ''Golkar bukan partai pembeo yang bisa didikte ini-itu,'' tandasnya. JK menambahkan, kader-kader Golkar di pemerintahan telah berbuat yang terbaik. Dia mencontohkan, BLT yang diklaim sebagai hasil pekerjaan Demokrat dan SBY merupakan hasil pekerjaan Partai Golkar. ''BLT itu kami (JK) yang konsepkan, Menko Kesra (Aburizal Bakrie, anggota Dewan Penasihat DPP Partai Golkar) yang melaksanakan,'' bebernya.

JK juga membantah bahwa selama berduet dengan SBY sebagai Wapres, dirinya memosisikan sebagai co-chairman yang memiliki wewenang mengambil keputusan sebesar yang dimiliki presiden. ''Tidak ada keputusan pemerintah apa pun yang diambil tanpa keputusan presiden. Wapres memang mengambil keputusan, tapi sifatnya teknis. Keputusan Wapres tidak akan pernah dilaksanakan bila tidak disetujui presiden,'' tandasnya.

JAKARTA - Setelah memastikan tidak berkoalisi dengan Partai Demokrat, Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) mulai berpolemik dengan Susilo Bambang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News