Jutaan Dolar Upeti CIA ke Kantor Karzai
Selasa, 30 April 2013 – 07:13 WIB
Meski koper-koper dan tas ransel berisi pecahan USD itu selalu dialamatkan ke kantor Karzai, tidak ada bukti yang menyebutkan bahwa pemimpin 55 tahun tersebut memakai upeti untuk kepentingan pribadi. "Saya rasa presiden tidak memakai uang itu untuk kepentingannya sendiri. Sebab, ada Dewan Keamanan Nasional (NSC) yang mengurusi keuangan negara," kata seorang pejabat Afghanistan.
Kemarin Karzai yang berada di Kota Helsinki, Finlandia, langsung menanggapi laporan New York Times tersebut. Dia mengakui bahwa selama sepuluh tahun terakhir NSC menerima bantuan finansial dari AS. Tapi, kata dia, jumlah bantuan itu tidak besar. "Itu merupakan dana multiguna yang dialokasikan untuk berbagai kepentingan. Termasuk, membiayai perawatan serdadu yang terluka," ungkapnya.
Terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Afghanistan Janan Mosazai menilai laporan New York Times itu tidak akurat. Apalagi, media tersebut tidak menyertakan bukti dalam artikelnya. Kendati demikian, Nahid Fareed, anggota parlemen dari Provinsi Herat, tetap menanggapi serius laporan itu. "Ini isu yang serius. Istana (kantor presiden) tak semestinya menerima dana dari CIA. Ini pelanggaran," tegasnya.
Pada 2010, Karzai mengakui bahwa seorang ajudannya menerima dana tunai dari Iran. Dana tersebut, menurut pemerintah Afghanistan, dialokasikan untuk kepentingan istana. Yakni, membantu pembiayaan urusan rumah tangga istana. Namun, begitu laporan soal bantuan tidak resmi itu menyebar-luas, Kabul langsung berhenti menerima bantuan dari Teheran. (AFP/RTR/hep/dwi)
WASHINGTON--Amerika Serikat (AS) tidak gratis "menduduki" Afghanistan selama lebih dari satu dekade terakhir ini. Washington, khususnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan