Jutaan Orang Sudah Beralih ke Vape, Ini Penyebabnya
jpnn.com - Setiap tanggal 30 Mei, publik merayakan hari vape sedunia. Momentum ini biasanya digunakan untuk mengingatkan kembali pentingnya pendekatan pengurangan bahaya tembakau (Tobacco Harm Reduction) melalui produk alternatif seperti vape.
Walaupun banyak diterpa misinformasi, beberapa peneliti telah memberikan pandangan objektifnya mengenai vape berdasarkan riset ilmiah.
Informasi yang sering jadi perdebatan adalah risiko kesehatan. Menurut Guru Besar Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung Rahmana Emran (6/22) menyatakan produk tembakau yang dipanaskan seperti vape dan tembakau dipanaskan punya risiko yang lebih rendah.
Menurutnya, secara sederhana, produk yang dipanaskan mempunyai kandungan zat berbahaya yang lebih sedikit ketimbang rokok yang dibakar.
Keragaman produk tembakau mempunyai tingkat risiko yang berbeda. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi IX Yahya Zaini menilai, sepatutnya risiko ini dipertimbangkan dalam pembuatan aturan terpisah (14/5).
Hal itu Ia sampaikan ketika membahas poin rokok elektrik dalam diskusi mengenai RUU Omnibus Kesehatan.
Tidak hanya soal risiko atau kandungan zat berbahaya, berikut adalah informasi yang membuat orang memilih vape sebagai alternatif untuk beralih dari produk rokok konvensional.
Uap Hasil Keluaran Vape Relatif Aman
Walaupun banyak diterpa misinformasi, beberapa peneliti telah memberikan pandangan objektifnya mengenai vape berdasarkan riset ilmiah
- Pemerintah Diminta Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif
- Selandia Baru Menuju Negara Tanpa Rokok 2025, Indonesia Juga Bisa
- Metode THR Dinilai Mampu Menyelamatkan 4,6 Juta Nyawa di Indonesia dari Rokok
- Awal Tahun, Bea Cukai Madura Tindak 5 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter MMEA Ilegal
- Ajang Vape 5 Styles Berhadiah Rp 405 Juta, Buruan Ikutan!
- Bea Cukai Ternate Gagalkan Peredaran 7 Ribu Batang Rokok Ilegal Lewat Jasa Pengiriman Barang