Jutaan Pemegang Visa Permanen Memengaruhi Pilihan WN Australia Dalam Pemilu

Jutaan Pemegang Visa Permanen Memengaruhi Pilihan WN Australia Dalam Pemilu
Lachlan Trowse (kanan) mengatakan bahwa dampak kebijakan COVID terhadap istrinya yang kelahiran Jerman Anna mempengaruhi pandangan politiknya. (Supplied)

"Banyak kerja yang dilakukan para politisi di daerah konstituen mereka berkenaan dengan masalah-masalah imigrasi," katanya.

"Salah seorang kontak pertama yang dilakukan para migran adalah dengan politisi lokal mereka."

Beberapa negara mengizinkan pemegang visa permanen tetap ikut pemilu

David Fili adalah warga negara Selandia Baru keturunan Samoa yang tinggal di Brisbane Utara mengatakan dia menikmati pertemuan dengan para politisi di daerahnya guna membicarakan isu-isu penting.

"Pertemuan itu melibatkan orang-orang yang berhak memilih dan juga orang yang tidak bisa memilih seperti saya,"katanya.

Baginya, keamanan kerja dan meningkatkan kemampuan manufaktur lokal adalah masalah penting.

Dia juga suka mengobrol dengan anggota keluarganya yang memiliki hak memilih di Australia karena sudah jadi warga negara.

"Kami berdiskusi mengenai siapa akan memilih partai apa, dan alasan mereka menentukan pilihan tersebut dan sebagainya," katanya.

"Saya pendukung Partai Buruh. Terutama karena mendukung populasi kelas menengah di negeri ini.

Ada jutaan pemegang visa permanen yang tinggal di Australia, yang tidak berhak memberikan suara

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News