Jutaan Warga Ukraina Kehilangan Rumah, Buzzer Putin Curhat Vila Mewahnya Disita Italia
jpnn.com, MOSCOW - Di saat jutaan warga Ukraina terpaksa mengungsi akibat invasi militer, presenter televisi Rusia Vladimir Soloviev berkeluh kesah mengenai vila mewahnya di Italia yang kini disita pemerintah setempat.
Daily Mail melaporkan bahwa Soloviev adalah salah satu orang dekat Presiden Vladimir Putin yang dihajar sanksi ekonomi oleh negara-negara Barat sebagai respons atas aksi Rusia menyerang Ukraina pekan lalu.
Lewat acara televisinya, Soloviev menyebarluaskan propaganda anti-Ukraina pesanan Kremilin.
"Apakah ini Tirai Besi?" ujar Soloviev di lokasi syuting program larut malamnya, Senin (28/2).
"Saya diberitahu bahwa Eropa adalah benteng hak, bahwa semuanya diizinkan, itulah yang mereka katakan."
Sementara Soloviev mengamuk karena kehilangan akses properti jutaan dolar miliknya di Danau Como, para pemimpin Kyiv dan Moskow mengatakan Minggu bahwa mereka akan mengadakan pembicaraan damai di perbatasan dengan Belarus dengan harapan mengakhiri pertumpahan darah.
Sementara itu, UE meluncurkan paket sanksi baru terhadap rezim Vladimir Putin, menutup wilayah udaranya untuk semua pesawat Rusia dan melarang outlet propaganda Kremlin Russia Today dan Sputnik.
Di tempat lain, raksasa minyak British Petroleum mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka membuang 20 persen sahamnya yang kontroversial di grup energi Rusia Rosneft 'dengan segera'.
Vladimir Soloviev mampu membeli salah satu vila mewah di tepi Danau Como, Italia, berkat penghasilannya sebagai penyebar propaganda anti-Ukraina pesanan Presiden Rusia Vladimir Putin
- Pakar Rilis Refleksi Komunikasi Satu Dekade Jokowi Lewat Govcom Insights
- Celeb Agency, Solusi Efektif Meningkatkan Engagement dan Promosi Produk
- Puja-puji Berubah Caci Maki, Jokowi seperti Sendiri
- Bamsoet Dorong Wartawan Tingkatkan Skill Agar Tak Kalah Bersaing dengan Para Buzzer
- Seusai Bertemu Putin, Kim Jong Un: Rusia Sahabat & Sekutu Paling Jujur
- Pertama Kali dalam 24 Tahun, Vladimir Putin Kunjungi Korea Utara