K-85 tak Kompak soal Pemunduran Kongres PSSI

“Artinya, lebih cepat lebih bagus. Bukan harus menunggu sampai tanggal 10 November lagi,” kata pria yang juga ketua Asosiasi Pelatih Seluruh Indonesia itu.
“Kami akan meminta Exco PSSI untuk segera mengubah keputusan mereka. Sebagai pemberi mandat, mereka seharusnya mendengar masukan dari kami,” timpal dia.
Di sisi lain, salah satu anggota Exco PSSI, Tony Apriliani mengatakan, keputusan mereka untuk menggelar kongres di Jakarta pada 10 November tersebut sudah harga mati.
Artinya, sudah tidak bisa lagi dipercepat apalagi dimundurkan. “Karena ini sudah arahan dari FIFA. Kami berharap para voters bisa bersabar. Toh, tinggal beberapa minggu lagi,” kata Tony.
Sebagai catatan, kontroversi lokasi kongres tersebut sudah berlangsung sejak 9 September lalu.
Itu setelah Menpora merekomendasikan PSSI untuk menggelar kongres di Jogjakarta. Bukan di Makassar seperti yang diputuskan oleh Exco PSSI dalam Kongres Luar Biasa di Jakarta, 3 Agustus lalu.
PSSI yang ngotot menggelar kongres itu di Makassar kian terjepit setelah keputusan Makassar itu mendapat resistensi dari mayoritas voters yang tergabung dalam K-85.
K-85 lebih memilih mengikuti pemerintah dengan menggelar kongres di Jogjakarta. Apalagi, pihak Mabes Polri juga mengeluarkan izin kongres di Jogjakarta, bukan di Makassar. (ben/sam/jpnn)
JAKARTA – Voters yang tergabung dalam Kelompok 85 (K-85) punya pendapat berbeda-beda terkait keputusan Executive Commitee (Exco) PSSI yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- IBL All Star 2025 Bukan Sekadar Pertandingan, Ada Format Baru
- Port FC Umumkan Asnawi Mangkualam Gabung ASEAN All Star
- Imran Nahumarury Terpilih Jadi Pelatih Terbaik Liga 1 Edisi Maret 2025
- Menjelang Laga Kontra PSS, Persib Siapkan 2 Amunisi Baru
- Leeds United & Burnley Promosi ke Premier League
- Liga 1 Menyisakan 5 Pertandingan, Hanya 3 Pemain Persib yang Belum Tampil