KA Cepat Jakarta - Surabaya Butuh Dana Rp 51 Triliun
"Pada saat selesai Jakarta-Semarang, (penumpang) kereta itu sudah bisa menuju ke Solo dan Surabaya," ujar dia kemarin.
Dia menuturkan, Wapres JK menggariskan, untuk Jakarta-Surabaya nantinya bisa ditempuh dengan lama perjalanan di bawah enam jam.
Sesuai rencana, pemerintah melaksanakan groundbreaking proyek kereta cepat tersebut pada 2019.
Dalam setahun menuju rencana groundbreaking itu, berbagai persiapan teknis akan dimatangkan, temasuk pendanaan.
Bambang Brodjonegoro menuturkan, biaya proyek tersebut akan menggunakan pinjaman lunak dengan bunga murah. Tenor pengembalian diperkirakan sampai 40 tahun.
"Masih harus nego financing-nya, apakah PPP atau TOD untuk mengurangi beban pinjaman," ujar Bambang.
PPP (public private partnership) adalah skema pendanaan melalui kerja sama pemerintah dan swasta. PPP biasanya perjanjian jangka panjang (lebih dari 20 tahun) antara pemerintah (pusat/daerah) dan mitra swasta.
Sedang TOD adalah salah satu pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi penggunaan angkutan massal seperti busway/BRT, kereta api kota (MRT), kereta api ringan (LRT), serta dilengkapi jaringan pejalan kaki/sepeda.
Perjalanan kereta api cepat dari dan menuju Jakarta dan Surabaya hanya menempuh waktu enam jam
- Respons Wantimpres Soal Wacana Jalur Kereta Cepat Diperpanjang hingga Surabaya
- Pandemi Corona, Sebaiknya Proyek Kereta Cepat Ditunda Saja
- Proyek Kereta Cepat Dilanjutkan ke Surabaya, Pemerintah Berniat Gandeng Jepang
- Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mau Diubah, Dasar Hukumnya Apa?
- Inilah Perkembangan Proyek Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya
- Kebut Kereta Cepat agar Jakarta-Semarang Cuma 3 Jam