KA Jabodetabek Dianggap Belum Nyaman
Senin, 04 Juli 2011 – 00:24 WIB
PENERAPAN pola single operation pada kereta api Jabodetabek dinilai terburu-buru oleh berbagai pihak. Ketidaksiapan ini membuat pelayanan terhadap masyarakat belum maksimal. Ketidaknyamanan masih dirasakan oleh penumpang dan tidak dapat diatasi hingga kemarin.
Meskipun ujicoba sudah dilakukan selama tiga kali, baik saat akhir pekan maupun hari kerja. “Kondisinya (kereta) makin parah, makin sesak dan dan panas,” ungkap Ied Sabila, warga Depok.
Perempuan PNS dan berjilbab ini mengaku penuhnya penumpang membuat kondisi kereta ekonomi AC jadi tidak terasa dingin. “Udaranya sesak, jalannya lama juga,” ujarnya mengaku tidak tahan saat naik kereta ujicoba pada Jumat (1/7) lalu. Akibatnya dia pun memilih untuk turun sementara di stasiun yang bukan tujuan untuk mencari udara segar.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Naiggolan menilai, kebijakan ujicoba single operation terkesan terburu-buru dan tidak matang. Bahkan dia melihat kebijakan ini tidak terkonsep. “Baik regulator maupun operator sebenarnya tidak siap,” terangnya.
PENERAPAN pola single operation pada kereta api Jabodetabek dinilai terburu-buru oleh berbagai pihak. Ketidaksiapan ini membuat pelayanan terhadap
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS